Saturday, January 24, 2009

JOYOBOYO (opini)

JOYOBOYO…..
Joyo dapat diartikan sebagai kemenangan, sedangkan boyo dapat di definisikan sebagai janji (asal kata dari Huboyo). Jadi dari sini dapat difahami bahwa Joyoboyo berarti sebagai Kemenangan yang dijanjikan.
Namun disamping itu ada juga orang yang menterjemahkan bahwa Boyo itu adalah Bahagia. Dari sini pun juga menunjukkan arti bahwa Joyoboyo adalah mengatasi segala marabahaya.

@@@
Almarhum Joyoboyo adalah seorang Raja Pendeta yang memerintah di Kediri pada tahun “Sang Kudha Suddha Cancrama” atau 1079 Saka (1157 Masehi)
Nama lengkapnya adalah Sang Mapanji Jayabaya Sri Dharmaishwara Madhusudama Wartamindita. Masa gemilangnya Jayabaya memerintah adalah pada Tahun 1130.

Tapi kemasyurannya hingga kini masih belum juga lenyap, karena ramalan-ramalan yang telah dibuatnya telah banyak dipercaya orang tebukti kenyataannya. Ramalan-ramalan ini lebih terkenal dengan sebutan “Jangka Jayabaya”

Dikala Pemerintahannya telah digubah Kitab BharataYudha, yang mengisahkan peperangan para Pandawa dan Kurawa. Kitab ini kembali digubah oleh dua orang pujangga yaitu Empu Seddah dan Empu Panuluh.
api Prabu Jayabaya lebih tersohor lagi sebagai seorang Ilmu Falaq (Astrologi). Sering pula Jayabaya sering diibaratkan sebagai Batara lantaran kesaktiannya. Beliau mampu meneropong ke hari dan masa yang akan datang, sehingga mengetahui apa-apa yang akan terjadi.

Hal ini pun tak dapat kita pingkiri, karena kenyataan yang terjadi juga sesuai keadaan. Sebagai bukti sampai pada datangnya penjajahan, baik kolonialisme dunia barat yang di dominasi oleh Belanda mauoun pendudukan Jepang. Semua telah tersirat dalam Jangka Jayabaya. Sehingga tak sedikit kitab-kitab kuna yang berisikan Jangka Jayabaya dirampas oleh pemerintahan Penjajah.

Berikut Sebagai satu contoh Jangka Jayabaya ….
“Tekane bebantu saka Nusa Tembini, kekulitan Jenar, dedeg cebol kepalang, iku kang bakal ngebroki ytanah Jawa kene, pangrehe mung sak umure jagung suwene, nuli boyong nyang negarane dewe nusa tembini. Tanah Jawa bali nyang asale sakawit, bali nyang putra-putrane tanah Jawa maneh”.
Kurang lebih dapat diterjemahkan sebagai berikut, Datanglah bantuan dari Nusa Tembini, berkulit kuning (jenar), pendek-pendek tubuhnya (cebol kepalang). Mereka lah yang menduduki tanah Jawa memerintah selama umur jagung (tiga setengah tahun). Kemudian pulang keasal negaranya Nusa Tembini. Pulau Jawa kembali pada asalnya, dikuasai oleh anak negerinya sendiri.

Demikianlah Kuasa Allah , Perang Dunia Kedua. Belanda ternyata kalah, kemudian Tanah Indonesia yang berada dalam jajahannya diserahkan tanpa syarat kepada Jepang. Dan bangsa ini lah yang menjajah kembali walau seumur jagung. Bukankah ini adalah sanepa (perlambang) juga, umur jagung adalah 3,5 bulan sementara Pendudukan Jepang di bumi Indonesia ini berlangsung selama 3,5 tahun. Walau singkat namun sudah sangat menderita bangs kita akan penjajahan…..

Ini hanyalah satu opini tentang menguak sejarah, jadi mengenai percaya atau tidaknya teman-teman semua akan Jangka Jayabaya ini silahkan saja, tak terhalang kemerdekaan anda untuk bertindak dan berfikir. Semua tergantung keyakinan karena Tak ada pengaruh apalagi paksaan…..
Terima kasih...
Di kutip dari Buku Primbon Do’a yang dihimpun oleh T. Djono Penerbit “Carya Agency” Surabaja Tahun 1974

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri