Friday, May 30, 2008

> hai para elite mau dibawa kemana negeri ini...?!!

Sebagai anak bangsa sudah seharusnya kita hidup damai dan berdampingan, bukan waktunya lagi memikirkan kelompok tanpa peduli akan kehidupan disekitar dengan tujuan satu, Indonesia satu, dan Indonesia Maju... Sadar atau tidak Bangsa ini telah terperosok jauh kehilangan akan identitasnya.
Sampai saat ini saat baru saja kita merayakan 100 tahun kebangkitan nasional, belum ada satu orang pemimpin pun menunjukkan semangat kebangkitan yang sama seperti pernah dilakukan oleh pendiri Boedi Oetomo untuk berjuang membela rakyat melawan segala bentuk penjajahan demi kemaslahatan dan kemajuan rakyat.
Yang kita lihat di banyak media malah banyaknya pemuatan propaganda dari para elite sambil mencantumkan secuil gambar cilik dari Partai atau organisasinya. Dengan tujuan tak lain adalah sebagai sarana pengenalan (peng_iklan_an) ke publik, modal pencalonannya pada pesta politik yang akan dilakoni tanpa peduli akan keadaan pada rakyat terbawah kita.

Bentuk kemerosotan adalah makin tingginya angka kemiskinan, bertambahnya jumlah pengangguran, dan belum terpenuhinya pendapatan masyarakat akan rasa keadilan dan kesejahteraan.
Selama belum ada semangat tanpa pamrih dari para elite yang mampu membangkitkan rakyat untuk maju, jangan harap keadilan dan kesejahteraan akan terwujud di negeri ini. Karena rakyat kita semakin pintar dan tak mudah lagi untuk terperosok pada lubang janji-janji yang pernah ada,sudah muak dengar celotehan mereka.
Lebih nggak terima lagi bila terjadi pembodohan dari pihak-pihak yang punya duit dan punya kepentingan untuk melebarkan sayap dalam melakukan pengerukan harta dengan melakukan tindakan monopoli, penggusuran dan penindasan dengan mengandalkan restu dari kebijakan yang ada dari birokrasi kita. Kita tahu karena saking kayanya negeri ini maka segalanya akan mudah di dapat asal ada uang (termasuk arah kebijakan birokrasi yang ada).
Dampak akhir yang terjadi adalah yang kaya menjadi makin tajir sedang yang miskin makin menjadi kere bahkan peminta-minta.
Dimana rasa kebangkitan dari para elite dan pemimpin negeri ini..?
Dari berbagai sudut sudah tidak bisa kita lihat lagi arah perjalanan bangsa ini, masih adakah kemandirian dari mereka..? Sebagaimana telah mereka gembar-gemborkan juga...?
Membangkitkan rasa nasionalisme yang telah pudar memang harus dimulai dari kita sendiri.
Dari sini terbesit jiwa frustasi karena tidak seperti yang di ajarkan pada sejarah kita tentang faham "komunisme" yang katanya tak kenal agama,toh mereka yang hidup dengan faham itu malah bisa lebih maju dari kita semisal China, Rusia, ataupun Vietnam, dan tidak munafik banyak dari mereka pun lebih beradab di banding negara kesatuan kita...Kita hanya termakan oleh pembelokan fakta sejarah orde sebelumnya, padahal kalau kita tahu faham itu lebih cenderung pada sosok "GOTONG ROYONG" sesuai akar sejarah Indonesia. Kenapa harus antipati...?

Sekali lagi membangkitkan rasa nasionalisme yang telah pudar memang harus dimulai dari diri kita sendiri. Terlepas dari dampak kebijakan yang ada, yang di keluarkan oleh para pemimpin bangsa alangkah baik apabila sebagai anak bangsa kita juga berkaca "Apa yang sudah kita berikan untuk negeri ini...?"

Tetap Optimis pada kemajuan
Anak Negeri...

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri