Tuesday, May 13, 2008

> opini demokrasi abad kebangkitan dan dekade reformasi

Dewi persik di cekal...Achmadiah dipaksa oleh sekelompok massa melalui tangan pemerintah agar dihentikan aktivitas peribadatannya...Menteri Komunikasi dan Informasi yang notebene adalah perwakilan birokrasi juga memblokir situs dan film kontroversial...Inikah seratus tahun kebangkitan nasional dan dekade pertama Reformasi...?
Manusia terlahir sebagai "bayi" yang tak lain adalah sebagai manusia tanpa "nama" tanpa "bendera" tanpa "memilih tempat" dan tanpa-tanpa yang lainnya...
Bahkan Tuhan Sang Pencipta manusia pun tak memaksa kehendakNya agar manusia mentaati petunjukNya lewat ajaran yang telah Dia wahyukan kepada manusia terpilih sebelumnya. Anjuran untuk tidak memakan buah tentang pengetahuan yang baik - buruk ditengah lahan Firdaus sebagai simbolisasi...dan berlanjut hingga manusia terlempar ke bumi adalah sebuah kebebasan...nilai demokrasi...
Dia menyediakan alam semesta beserta isinya bagi kemaslahatan manusia, dan manusia masih juga diberikan kebebasan akan percaya atau tidak tentangnya.Adakah pembenaran tentang perampasan dari suatu ciptaan orang lain, itulah fakta yang terjadi di hadapan kita...
Kebebasan bersifat hakiki dan awali bagi setiap manusia sebagai awal kemunculan seorang bayi.Kebebasan adalah jalan menuju peradaban manusia. Tidak ada emansipasi tanpa kedaulatan dan tiada kedaulatan tanpa kebebasan dan demokrasi.
Kemerdekaan di deklarasikan sebagai bentuk penolakan penindasan dan pengekangan, karena manusia yang terdiri dari tulang daging dan segala pernak perniknya butuh kebebasan untuk berkembang.

Prinsip dari kebebasan ada negatif ada pula positif. Ada yang ingin segalanya terlaksana dan tercapai keinginannya tanpa hambatan dari luar diri, ada pula kebebasan untuk meraih tujuan dengan memberdayakan kemampuan diri hingga tercapai otonomi pada area penguasaan diri.
Institusi yang berhak secara alami untuk membatasi dan bukan menghalangi apalagi merampas kebebasan individu adalah negara. Sedang kepastian tetap berada pada individu itu sendiri untuk bebas menentukan tujuan dan nilai hidup yang berlaku pada diri.
Peradaban manusia berkembang dengan kesadaran dan pengetahuan bukan "larangan" karena manusia berkedudukan bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek dalam pencapaian kematangan diri melalui proses belajar dalam sejarah hidup yang nantinya dimaknai dengan rasio. Menyimpannya dalam diri hingga tercipta struktur pengetahuan, menghayatinya menjadi sistim nilai. Semakin banyak pengalaman hidup akan semakin kaya individu mengisi dirinya.
Dalam kebebasan manusia menemukan ruang belajar menjadi manusia seutuhnya (emansipasi) karena manusia akan belajar memahami perbedaan, toleransi, kesejahteraan dan kebersamaan, yang pada akhirnya akan ditemukan individu yang beradab as a "civilized society"
Dari sini kita berharap bahwa birokrasi negara makin fokus dengan kualitas pelayanan publik daripada tidak lebih dari sekedar penjaga moral yang belum tentu para punggawanya punya moral prima, agar tercapai kematangan nilai dan pengetahuan.

Tetap Optimis dengan Impian dan cita-cita.....

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri