20 Juni lalu lebih dari 30 ribu prajurit kita telah purna melakukan latihan gabungan dari semua unsur TNI, baik dari Darat, Laut, ataupun Udara. Dari kawasan seputar semenanjung Malaka dan sebagian Pulau Borneo selama 20 hari yaitu dari tanggal 1 sampai dengan 30 Juni ini, serdadu kita telah menyuguhkan kenyataan yang membanggakan, karena dengan segala keterbatasan yang ada TNI tetap semangat memperlihatkan profesionalismenya untuk menjaga keutuhan tanah air ini.
namun kita juga tidak boleh menutup mata bahwa hal tersebut juga menghadirkan keprihatina diantara kita, dapat kita lihat seharusnya waktu normal latihan gabungan dari sebuah negara kepulauan minimal adalah 2 tahun sekali, tetapi kenyataan yang kita dapat lihat adalah lebih dari 12 tahun.
Memang kita maklum, terjadinya rentang waktu tersebut sangatlah dipengaruhi oleh krisis tahun 1998 yang telah kita alami, yang pada akhirnya fokus perhatian negara pada pembangunan kekuatan milityer kita terabaikankaren alebih diutamakan pada pembangunan ekonomi.
Padahal kalau kita bisa melihat fakta yang ada seharusnya antara kekuatan ekonomi dan militerkita wajib ditempatkan pada kedudukan yang sama dan sejalan, karena keduanya adalah faktor utama sebuah bangsa dapat di hormati dan dihargai oleh bangsa lain.
Kita masih berharap kedepannya nanti anggaran pertahanan yang di kucurkan dapat tercukupi dengan tidak mengurangi pengawasan fungsi aparat militer kita sebagai pengayom masyarakat dan bukan bak up dari penguasa ataupun pengusaha. Sehingga tidak menunjukkan bahwa bangsa ini bukan lah bangsa yang bisa di "dikte" dengan dalih-dalih Utang Luar Negeri ataupun HAM, misalnya penghentian pemberian bantuan pendidikan militer dan penjualan suku cadang Alutsita.
Bisa kita lihat bahwa negara kita adalah negara Maritim, yang berarti punya lautan yang lebih luas dibanding daratannya. Akan tetapi kenyataannya, kenapa jumlah personel yang ada di laut belum juga dapat meng "cover" luasnya lautan kita. Juga kenapa kita belum punya kapal selam yang mampu menengok kedalaman lautan ini, apakah cukup dengan kapal perang yang kita miliki sekarang..?
Sudah semestinya wacana itu menjadi bahan pertimbangan para pembuat kebijakan negeri ini apabila kita ingin dikatakan berdaulat di negeri sendiri dan dapat dihargai oleh bangsa lain.
SEkali lagi salut kepada TNI baik AD, AL, maupun AU yang telah mampu menunjukkan kekuatannya walau dengan segala keterbatasan yang ada. Dan berharap kekuatan itu jangan lah ditunjukkan juga kepada rakyatnya untuk gagah gagahan terutam di jalan raya.
Semoga jkedepannya cita-cita sebagai negara kesatuan ini akan tetap utuh dan tercapai tanpa ada yang terpecah-belah, dan dengan tidak terkurangi lagi secuilpun wilayah daratan kita walau itu di perbatasan dan tak kan pernah terjamah lautan negeri ini dari tangan-tangan tidak bertanggung jawab.
Jalah Negeri ini...
Monday, June 23, 2008
> suguhan serdadu kita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment