Saturday, August 9, 2008

Nurani SLAMET Sahak yang telah men_SLAMET_kan masyarakat dalam mewujudkan mimpinya

Berbekal sebuah pendidikan arsitektur seorang Slamet Suriawan Sahak memulai menapaki langkah untuk mewujudkan mimpinya.
Alumni UGM tahun 1982 ini lebih memilih menerapkan ilmu yang telah didapatkannya untuk kemaslahatan dan kesejahteraan kampung halamnnya, kampung yang telah melahirkannya. Awalnya masyarakat lingkungan sekitar memperlakukan biasa saja bahkan dengan melihat apa yang telah dilakukan Slamet Sahak ada yang mengira bahwa Slamet sudah gila.

Desa Ijobalit, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur dahulu adalah sebuah kampung yang tandus dan gersang. Slamet berpikir bahwa kunci utama untuk meningkatkan taraf hidup orang-orang disekitar kampungnya yang mayoritas bekerja bercocok tanam adalah memperbaiki sarana pengadaan air (irigasi).

Karena memang daerah tersebut termasuk dalam kategori daerah perbukitan, maka pada tahun 1982 itu juga beliau menentukan langkah pertama yaitu menciptakan sarana Irigasi. Dalam perlaksanaan pengadaan sarana tersebut beliau mempekerjakan karyawannya yang pada awalnya bekerja sebagai tukang penggali pasir dan tambang batu apung. Diajak , dibujuk dan dirayulah para pekerja tersebut bersama beserta masyarakat sekitar untuk memulai rencana besar Pak Slamet, menggali dan membelah Gunung serta perbukitan dengan mengandalkan alat seadanya. Ada yang secara sukarela membantu usaha Pak Slamet tetapi tak sedikit yang malah mencemooh dan melecehkannya. Pak Slamet tak putus semangat... Pak Slamet pantang menyerah...

Bukan waktu yang singkat memang, Namun yang didapat setelah selama lebih dari 20 tahun bekerja bahu-membahu, pekerjaan itu akhirnya selesai juga dan kini masyarakat sekitar dapat menikmati buah dari hasil kerja keras beliau.

Bahkan kita akan lebih terherankan lagi karena beliau tidak puas hanya dengan hasil yang telah didapat itu.
Dengan memanfaatkan lahan yang ada pada tahun 1994 beliau juga merancang sebuah area/obyek wisata rakyat yang berujud taman dan danau yang saat ini bernama "Wisata Lembah hijau" karena memang suasananya yang asri dan hijau menghampar seakan memberikan secercah harapan akan masa depan kampung yang telah membesarkannya. Lewat kepeloporannya itu pula Desa Ijobalit kini penuh dengan hamparan lahan pertanian dan perkebunan nan subur dan hijau.

//masfebry.multiply.com/photos/album/40/Pelita_di_Atas_Setetes_Air

Kalau kita bisa melihat latar belakang Lalu Slamet Suriawan Sahak yang notabene adalah seorang sarjana Arsitektur dari UGM ini, maka dengan gelar sarjananya tersebut mungkin beliau sebenarnya sudah bisa mendapatkan tempat yang lebih jika dilihat hanya dengan hitungan materi saja. Namun, dengan semangat yang ada disertai visi dan misi yang jelas yaitu guna mensejahterakan masyarakat lingkungan sekitarnya, akhirnya apa yang menjadi mimpi indah tentang kepedulian sesamanya mampu terlaksana juga. Beliau sangat dikagumi dan dihormati masyarakat sekitarnya namun beliau tidak memanfaatkan akan keadaan yang telah didapatkannya itu untuk memuluskan tujuan hidup keluarga ataupun pribadinya. Karena yang mampu membuat hati ini menjadi bangga adalah saat seorang Slamet Sahak yang hanya petani desa dibelahan timur Indonesia ini masih memiliki nurani suci tanpa mengharapkan secuil imbalan pun dari anak manusia.

“::.saya tidak mengharap apa-apa..saya hanya ingin ibadah..saya hanya ingin ibadah.:::” Subhanallah….. Inspired By : “Di balikSebuah Nama” (TransTV,Juni30th '08 )

Foto diambil dari Mas Febri

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri