Friday, August 8, 2008

(Mindset) Antara "JATUH" cinta dan "MEMBUAT" cinta...

Saat mengikuti mindset training hari ini kebanyakan diantara peserta training adalah insan Tuhan yang sudah berkeluarga jadi pokok bahasannya juga nggak jauh dari acara KELUARGA walau tetep tema bertumpu pada POLA PIKIR (mindset)... ~~so temen-temen gue udah pada married ye...? hik hik hik :(
Ada seorang audience melontarkan satu pertanyaan,

"Bagaimana saya tahu kalau saya akan menikah dengan orang yang tepat?"
Akhirnya diantara banyak pertanyaan Trainer menjawab "Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."

Inilah jawabannya!
SETIAP ikatan memiliki siklus. Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh cinta dengan pasangan anda.
Telepon darinya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian
sayangnya, dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang
bersemangat, begitu menyenangkan.

Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu spontan. Ngga perlu berbuat apapun. Makanya dikatakan "jatuh" cinta!

Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan 'aku dimabuk cinta'
Bayangkan ekspresi tersebut! Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda.
Jatuh cinta itu mudah. Sesuatu yang pasif dan spontan.

Akan Tetapi.....!!!!
Setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar,
perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan.

Perlahan tapi pasti.. telepon darinya menjadi hal yang merepotkan,
belaiannya ngga selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang bersemangat
bukannya jadi hal yang manis, tapi malah nambahin penat yang ada…

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu,
namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda, anda akan mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan
pada tahapan-tahapan selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person?" mulai
muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya...
Nah loo...!
Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta yang pernah terjadi.. anda mungkin mulai berhasrat menyelami
eforia-eforia cinta itu dengan orang lain.

Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas...?
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu
dan mencari pelampiasan diluar. Berbagai macam cara, bentuk, dan ukuran untuk pelampiasan ini. Mengingkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.
Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya,
hobinya, pertemanannya, nonton TV sampe-sampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal- hal yang menyolok lainnya.

Tapi tau enggak...!!!!
Bahwa jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru jawaban ini hanya
ada didalam pernikahan itu sendiri.

Selingkuh..???

Ya mungkin itu jawabannya.
Saya nggak mengatakan kalo anda nggak boleh ataupun nggak bisa selingkuh,
Anda bisa..! Terserah Anda...
Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh, dan pada saat itu anda akan
merasa lebih baik.
Tapi bukankah itu hanya bersifat sementara, dan setelah beberapa tahun anda akan mengalami kondisi yang sama (seperti sebelum pada perkawinan anda)...
Perselingkuhan yang dilakukan sama dengan proses berpacaran yang pernah anda lakukan dengan pasangan anda, penuh gairah.....
Tetapi, seandainya proses itu dilanjutkan, maka anda akan mendapati
keadaan yang sama dengan pernikahan anda sekarang.....

Itu adalah siklus... JANGAN KORBANKAN pernikahan anda hanya karena selingkuhan, pekerjaan, karir, dan hal yang sepele.

Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini)

KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!

Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan
Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi!
Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya
Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.

Benar juga ungkapan 'diperbudak cinta' Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi. Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK (wisdom).
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga berjalan dengan baik .

Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI

Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Grafitasi misalnya), dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga bisa membuat rumah tangga itu lebih kuat.
Ini merupakan hukum sebab-akibat (relatifitas).
Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita
bisa 'MEMBUAT' cinta, bukannya 'JATUH' cinta.
Karena cinta dalam pernikahan pada hakekatnya sesungguhnya merupakan
sebuah DECISION, bukan hanya sekedar PERASAAN semata...

jika ia sebuah cinta...

ia tidak mendengar...

namun senantiasa bergetar...


jika ia sebuah cinta...

ia tidak buta...

namun senantiasa melihat dan merasa...


jika ia sebuah cinta...

ia tidak menyiksa...

namun senantiasa menguji...


jika ia sebuah cinta...

ia tidak memaksa...

namun senantiasa berusaha...


jika ia sebuah cinta...

ia tidak cantik...

namun senantiasa menarik...


jika ia sebuah cinta...

ia tidak datang dengan kata-kata...

namun senantiasa menghampiri dengan hati...


jika ia sebuah cinta...

ia tidak terucap dengan kata...

namun senantiasa hadir dengan sinar mata...


jika ia sebuah cinta...

ia tidak hanya berjanji...

namun senantiasa mencoba memenangi...


jika ia sebuah cinta...

ia mungkin tidak suci...

namun senantiasa tulus...


jika ia sebuah cinta...

ia tidak hadir karena permintaan...

namun hadir karena ketentuan...


jika ia sebuah cinta...

ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...

namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan..

***

Sebagai akhir dari cara pandang dan pola pikir itu maka Sang trainer berucap penuh makna...

CINTAILAH pasangan anda, seperti anda INGIN DICINTAI olehnya… SETIALAH pada pasangan anda, seperti anda INGIN MENDAPATKAN KESETIAAN DARINYA…

Jakarta,
Mindset Trining
@ 07.08.08

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri