[mimpi] PPKI [nggak] penting versi (dalang) edan...#1
@ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan pada kamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira terhadap orang-orang yang sabar.Pada minggu-minggu ini ketika saya memilah dan memilih bacaan pada koran harian yang terbit di ibukota, sudah berragam merk saya baca, namun mungkin sedang menjadi kecenderungan yang ada dalam benak saya ini selalu lebih dapat menikmati beberapa kutipan dari tokoh-tokoh kolumnis yang tentu saja menjadi idola saya. Sebut saja Moh. Sobari, I Gede Prama, Romo Mudji Soetrisno, Cak Nun, Sujiwa Teja, Butet Kertaradjasa, Ichsanudin Noersi, dan masih banyak lagi yang lainnya...
Mimpi-mimpi para kolumnis tersebut sebenarnyalah terdapat persamaan. Yaitu pada waktu mereka harus menentukan waktu untuk bangun dari tidur. Mungkin beberapa (atau semua) dari para tokoh tersebut telah bersepakat bahwa jam 4.00 pagi hari adalah waktu bangun. Mereka semua telah tercapai suara "sepakat", suara tersebut menyerupai paduan suara.
Dicelotehkan oleh Dalang Edan Sujiwa Teja, momentum 17 Agustus hanyalah sebagai simbul seremonial kemerdekaan semata, yang hanya di suguhkan sebagai perayaan baik itu ditingkat Kampung, RT, Rw sampai di tingkat Nasional, Istana Negara atau bahkan internasionalnya pada tiap KBRI di manca negara...semua celebration itu akan segera hilang sesudahnya.
Dari sini maka perlu mulai dirintis pembentukan semacam PPKI model jaman sekarang, yaitu "Panitia Persiapan Keesokan Indonesia" yang bertugas mempersiapkan rembug nasional dari segala kalangan umat Indonesia dengan tujuan menetapkan "mimpi bersama". Kalau istilah dari motivator idola saya, Tung Desem Waringin, adalah "wajib menentukan gol yang jelas", karrena otak bawah sadar kita akan mengikuti apa yang menjadi kehendak dari hati nurani ini. Kita tak akan dapat bangun tidur tepat pada pukul 5.00 pagi kalau kita tidak memastikan bahwa "nanti saya harus bangun jam 5.00 tepat". Bisa jadi akan kesiangan atau bahkan amalah tidak bisa tidur sama sekali, dan kalaupun bisa tidur tidak akan lelap tidurnya karena sebentar-sebentar harus terjaga, tersiksa rasanya.
~~~maka tujuan / mimpi haruslah jelas~~~
Kembali pada mimpi bersamanya PPKI, dapat kita contoh adalah target dari negeri Tiongkok yang telah bertujuan menjadi "Pan Cina Raya" pada tahun 2020 nanti. Maka mimpi bersama dari PPKI dapat kita propagandakan sebagai the "INDONESIAN DREAM", fungsinya adalah alatnya pemersatu dan pengikat dari anak bangsa ini. Dapat kita lihat sekarang inio bahwa nasib kita sudah terlanjur berbeda-beda, Senjang tak karuan. Bandingkan dengan Angkatan Kebangkitan '08 atau Angkatan Perjuangan '45, mereka semua bernasib sama, sama-sama mengalami kerja paksa, dan sama-sama mengenakan karung goni sebagai pakaiannya. Tetapi dari latar belakang seperti itu akhirnya mereka pun akan merasa kompak untuk memperjuangkan kebebasan, melepaskan diri dari belenggu. Seperti kata Fisikawan Yohanes Surya dalam teori critical phenomena , Dalam kondisi kritis , proses pengaturan diri tidak hanyaterjadi adalam diri satu individu saja, tetapi juga dalam individu-individu yang lainnya, dan kemudian secara bersama mengatur diri sehingga melahirkan situasi baru yang mengubah situasi kritis ini, Dan semesta pun mendukung. Sebagai contoh, seorang anak yang dikejar anjing akan berlari sekencang mungkin dan akan melompat apabila bertemu dengan pagar penghalang, dan anehnya pada lompatan yang tidak diduga sebelumnya, ternyata molekul-molekul yang ada pada diri si anak akan mengatur dirinya yang menghasilkan energi ekstra membuat diri si anak ini mampu melompat setinggi 1.5 meter.Saya pribadi berkeyakinan apabila kita tentukan target secara jelas, maka bukan tidak mungkin akan kita petik hasil manis di akhirnya, dengan catatan harus disertai sikap bijak.
Puasa Romadhon adalah ujian bagi kita, karena diteriknya panas siang hari bolong kita masi belum diperkenankan untuk mengambil air dingin sebagai pembasuh kerongkongan ini, inilah kondisi kritis yang sebentar lagi kiat jalani, mari kita songsong sampai dengan lahirnya moment Lebaran sebagai tonggak perubahan diri, kearah yang lebih baiktentunya.
Satu pertanyaan pada temen-temen semua... (nggak harus dijawab sih)
* Apakah "Indonesian Dream " tahun 2020 pada masing-masing profesi yang sedang kita jalani..?
"Terlalu muluk , gimana kalau gagal", Ini adalah satu contoh bentuk kesalahan pada pola pikir, sebagai gantinya "wah hebat, nanti kita bisa kaya,mau beli apa kalau sukses"
Cina saja bisa, Rusia saja mampu, India saja tambah maju... Kenapa kita tidak..?!!!
Indonesia kita ini kaya raya khan..? (lain halnya kalau di korup itu)
~ Lonjakan harga minya seharusnya menjadi berkah, karena kita punya banyak sumurnya.
~ Banyak tanaman tumbuh di bumi tropis ini, hasilnya harus di ekspor bukan malah mengimpor sebagai bahan kebutuhan mendesak kita.
~ Jangan pernah lagi menjadi negara "dagelan" karena harus mendatangkan garam sementara luas lautan kita lebih dibanding daratannya.
~ Hentikan panggung sandiwara pada semua lapisan birokrasi kita hanya demi mengeruk keuntungan pribadi semata... Korupsi = NO WAY, Prosperity = YES ...
Kalau secara ekstrim mungkin saya akan berucap "Saya malu jadi orang Indonesia" tetapi jujur dari nurani yang paling dalam kebenarannya adalah bahwa "Saya cinta Indonesia" ini
Petikan dari Kang Abik lewat KCB #2 dapat kita kutip juga bahwa jangan pernah kita terbelenggu menjadi kambing dengan alasan bahwa kita telah lama diasauh oleh "Ibu/Induk Kambing" yang tentu saja tak bertaring, karena tanpa sadar anak bangsa ini sebenarnya adalah "anak singa" sang Raja hutan belantara.
Telah lama kita (termasuk didalamnya adalah saya sendiri) tak sadar dan tak mengetahui jati diri serta potensi terbaik yang dimiliki"
Apabila ditanya mengenai prinsip hidup akan menjawab secara philosophis "mengalir bagaikan air, apa adanya" tetapi sebenarnya tak begitu faham dengan philosophi itu. Belum gigih belajar menjadi singa tetapi sudah bilang "nrimo ing pandum" alangkah tidak benarnya karena *Gusti Allah akan mengikuti prasangka dari ummatNya"
Anak Bangsa ini sebenarnya adalah anak Singa Dewasa yang memiliki kekuatan dahsyat bukan bangsa sekawanan kambing karena telah berabad-abad dijadikan kambing.
Bangsa ini adalah Sriwijaya sang penguasa Nusantara, dan sebenarnya adalah Majapahit yang digjaya dan adikuasa. Serta tak bisa dipungkiri dan disangkal bahwa bangsa ini adalah bumi tempat bermukimnya umat Islam terbesar didunia... duaratus juta lebih muslim di negeri tercinta ini... Artinya adalah duaratus juta lebih SINGA, penguasa belantara dunia..!!!
Terlepas dari bermacam latar belakang, harapan kedepannya adalah bahwa lebih dari 200juta singa ini harus bermanfaat bagi kemaslahatan umat, bangsa, dan newgara tercinta.
Dengan telah diikat oleh bahasa pemersatu "Bahasa Indonesia" marilah kita mulai gigih menjadi singa saat ini juga, disertai syukur, tawaqal, dan rasa sabar kita bangun mimpi itu pada masing-masing pribadi kita,
May "THE INDONESIAN DREAM" will come true
Salam merdeka n Marhabban Yaa Romadhon...
@ Lan sanyata Ingsun bakal nyoba ing sira kabeh kalawan sawetara kekuwatiran lan keluwen, lan kekurangan bandha, lan kekurangan kadang mitra, sarta kekurangan woh-wohan. Sira ambebungaha marang wong-wong kang padha kuat sabar. (Al Baqarah : 155)
0 comments:
Post a Comment