Tuesday, January 6, 2009

AMRIH GAMPIL LURU SANDANG PANGAN

Sehubungan dengan DenMas S3g3r kemarin sempet menanyakan tentang Kitab Betal Jemur, saya jadi teringat sesuatu yag pernah saya baca juga......

Just for Sharing ya..........
Dipetik dari Kitab Primbon Betal Jemur Adammmakna peninggalan dari KPH Tjakraningrat, Dalam suatu Bab pada Kitab itu (lupa Babnya) disebutkan perkara-perkara yang harus diperbuat oleh siapa saja yang berkehendak mendapatkan kemudahan dalam mencari sandang dan pangan.(Amrih gampil luru sandang pangan)
Berdasarkan kitab primbon tersebut adalah :

  • “Melek awit bangun tutug sirep wong”, Melek pada saat orang lain keenakan tidur di malam hari
  • “Yen arep utawa tangi turu kudu adus” Pada saat mau tidur harus mandi, begitu pula setelah bangun
  • "Ing wayah wengi ora oleh nyapu ing jogan” Tidak diperkenaankan menyapu lantai atau membereskan baju, dan menakar beras pada malam hari
  • “Ora kena ketog-ketog cething (wadah panganan)” Baik malam atau siang hari tak boleh mengetok ngetok tempat makanan (piring, tempayan, dll)
  • “Ora kena tebah(nata) paturon ing wanci awan” Tak diperkenenkan membereskan tempat tidur disiang hari
Ketika keterangan-keterangan diatas saya share ke teman-teman, pasti ada yang nggak percaya , atau bahkan tak sedikit yang menertawakannya. Termasuk juga anda yang sekarang ini sedang membacanya. Saya pun sudah mahfum dengan hal itu koq…
Seperti mahfumnya saya ketika berfikir bahwa ada hal yang tak mungkin lagi bisa kita lakukan sesuai syarat diatas.
Walaupun begitu, setelah pernah direnungkan, sebenarnya saya atau siapa saja yang memiliki pandangan bahwa hal-hal yang telah disebutkan pada Kitab Primbon itu tak bisa dinalar, mestinya juga harus bersikap dewasa dalam menyikapinya.

Mari kita coba membahasnya kembali,
“Melek awit bangun tutug sirep wong” memberikan petunjuk hendaknya kita semua harus bekerja dari pagi hingga sore menjelang, agar bisa mendapatkan hasil nyata
“Yen arep utawa tangi turu kudu adus” dimaknai bahwa waktu adalah saat yang dituntut untuk selalu bisa bekerja. Supaya tercukupi sandang-pangan.
“Ing wayah wengi ora oleh nyapu ing jogan” Dapat diartikan bahwa kita harus rajin. Sebab hanya orang pemalas yang tidak sempat menyapu lantai pada pagi/siang hari.
“Ora kena ketog-ketog cething (wadah makanan)” Bisa di definifikan harus berhemat. Sebab hanya orang boros yang sampai ketok ketok (memukul-mukul) tempat makanan, mengahabiskannya juga
“Ora kena tebah(nata) paturon ing wanci awan” Jelas sekali bahwa ini bermakna sebagai larangan supaya jangan terlalu banyak tidur pada siang hari. Musti keluar dari kamar agar memperoleh segalanya termasuk ‘pangupajiwa’

Ini hanyalah satu perspektive dari saya. Yang saya harap hendaknya kita semua selalu berpikir positif pada segala hal. Bukan berarti terlalu syirik atau musyrik bila dipandang dari sudut keyakinan, namun yang musti kita petik adalah nilai moral etika dan estetikanya. Apalah artinya barang yang keluar dari mulut apabila itu hanyalah setetes ‘iler’ atau ‘air ludah’….. Akan lebih bagus barang yang keluar dari lubang dubur (maaf) yang berujud telur…………..

Secara pribadi saya masih dalam tahap belajar, jadi mohon maaf kalau terlalu bernuansa menggurui. Tetep mohon bimbingan dari temen-temen semua.
Wonten prayoginipun, mangga sesarengan menggalih.
Matur Sembah Nuwun…

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri