Sudah sangat lama saya tak mendendangkan lagu dengan diiringi alat musik. Siang ini coba belajar kembali bermain gitar sambil meniup harmonica….. Hancuuuuur minah…..
Nggak satu pun tercipta keselarasan sehingga enak tuk dinikmati dan didengarkan telinga. Gitarnya pakai nada apa, harmonica nya pun nadanya kemana…….
Sesaat teringat kenangan sewaktu jadi anak jalanan dulu. Nggembel tidur diemper toko atau di los pasar, makan bareng saling berbagi apa adanya. Pekerjaan apa aja dilakoni tanpa ada rasa gengsi. Jangankan ngamen, mencuci truk tanah saja bisa timbul kebersamaan itu.
Bukan pengamen yang hebat, Cuma sekumpulan anak anak yang sekedar mencari makan tanpa ada keinginan jahat (maka itu prihatin banget dengan temen2 ngamen sekarang ini yang sering saya lihat, terjadi pemaksaan). Bahkan jika ada yang request lagu, semua kami layani sepenuh hati, dengan syarat: jika kami mampu mendendangkannya. Keroncong dilayani, pop barat ayo, dangdut, country, arab, atau tembang Jawa oke…..
Inilah musik, dengan tanpa membedakan - kita semua bisa menikmatinya. “Tanpa ada rasa ego disana”.
KARENA EGO , mungkin ini bisa jadi rujukan buat kita semua, bahwa dengan besarnya ego akhirnya terjadi banyak pihak yang dirugikan. Ujung ujungnya orang lain pun akan menjadi korbannya. Bisa kita lihat di Negeri Jalur Gaza sana , entah kepentingan politik, ekonomi, atau apapun itu nilai kebersamaan telah terkesampingkan – tertinggalkan malahan. Semua demi egoisme. Rakyatlah korbannya…….
Tak ada tindakan nyata yang mampu kita kerjakan selain berdoa.
Prihatin pada Perbuatan real yang merembet pada kita semua yang tak jauh dari sifat ego itu juga. Setiap saat saya lihat perdebatan dimana-mana, termasuk di media maya ini juga. Jarang sekali ada yang menyikapinya dengan rasa bijak. Kebanyakan pingin menang sendiri…Bukankah ini juga ego namanya……………
Dan bukankah sebenarnya kejadian itu semua juga telah digariskan dalam Al Kitab Al Karim…..?
Ah mohon maaf, disini saya tak akan membuka permulaan untuk berdebat juga… Turut prihatin dengan keadaan semuanya… Do’a kita lah yang mungkin mampu tercipta nyata dalam hidup kita ini……….. Semoga mereka semua di karuniai kesadaran tuk berdamai satu sama lain, Amien………
Demi kerukunan bersama pula…...Dengan tak usah saya banyak cerita apalagi sok pintar karena keadaan sebenarnya adalah bahwa saya masih menjadi manusia yang menyandang gelar bodoh , marilah kita bersama-sama kembali lagi ke nilai tradisi yang ada dan telah diajarkan di lingkungan kita ini. Tentang nilai kepemimpinan. Setidak-tidaknya semoga mampu menjadi pedoman untuk selalu bisa menjadi pemimpin yang bijak. Minimal untuk memimpin diri kita sendiri.
“Ing Ngarsa Sung Tuladha”, berada di depan tetap memberi contoh kebaikan buat yang berada di belakangnya.
“Ing Madya Mangun Karsa” Posisinya di tengah pun tetap merasa nyaman untuk berjalan bersama memacu tindakan demi tercapainya keselarasan.
“Tutwuri Handayani” Meski keadaannya bertempat dibelakang, namun dukungan masih sangat berarti demi kemajuan dan perkembangan bersama.
Semua itu tak lain adalah demi kemaslahatan umat. Tak terkecuali, karena yang disebut umatNYA adalah kita pribadi dan atau orang orang yang berada selingkungan dengan kita. Semua bersama berjuang demi satu tujuan - “Sak iyeg sak ekapraya”
Selaras dan tak menyimpang dengan ajaran keimanan Rosulullah demi perdamaian bersama, ‘Azizun ‘alaihi ma ‘anittum, haritsun ‘alaikum bil mukminina roufurrohim…..
Dengan mampu tercipta jiwa kepemimpinan yang bijak pada diri kita masing-masing berharap tercipta pula kesepakatan batin “Manunggaling Kawula lan Gusti” yang (menurut saya) memiliki definisi Gusti Allah dan UmatNYA menyatu pada Qalbu seorang pemimpin. Kalau Pemimpin mengingkari Allah, Umat yang akan menangis. Dan sebaliknya jika pemimpin menyakiti umat maka Allah lah yang bakalan murka.
Berharap sekali lagi dengan keberserahan yang ada, semua dari kita termasuk manusia yang dikaruniai jiwa bijak dalam memimpin diri sendiri, sehingga tercipta damai dalam kebersamaan hidup ini. Semoga, Insya Allah, Amien…………
Thursday, January 15, 2009
Sak iyeg sak ekapraya for one purpose “peace”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment