Monday, June 1, 2009

Apakah Lembut itu lemah

Sejak lahir kita mendambakan belaian yang lembut dari orang tua kita. Selama masa kanak2, kecenderungan kita untuk tersenyum, kesanggupan kita untuk berkembang secara emosi, dan bahkan hasrat kita untuk menguasai ketrampilan berkomunikasi dipengaruhi oleh banyaknya kasih sayang yang kita terima dari orang tua kita.

Dewasa ini, banyak orang merasa perlu bersikap kasar dan tidak berperasaan. Mereka menganggap bahwa lembut itu tanda kelemahan dan memberikan kesempatan pada orang lain untuk dimanfaatkan, Tetapi apakah benar demikian..?

Mengenalkan sifat2 yang lembut bukanlah tanda kelemahan, sebaliknya kelembutan membuat kita menjadi perkasa dalam manusia batiniah kita.
Untuk bersikap lembut adalah hal yang tidak mudah, dalam hal ini dibutuhkan kekuatan sejati untuk mengubah cara berpikiram bertindak dan melawan kecenderungan daging untuk " membalas kejahatan dengan kejahatan ".

Tidak soal apa latar belakang keluarga kita atau seberapa keras pengalaman hidup kita,atau apa agama kita, kita dapat belajar untuk lembut terhadap semua orang dari status sosial dan agama yang berbeda dari kita.
Belajar untuk tidak menyerang dan menyakiti sesama manusia, belajar untuk berkata dengan lembut dan bertindak secara kasih tanpa pilih kasih, adalah sebuah kekuatan yang luar biasa, dan hanya orang2 yang kuat dapat melakukan hal ini.
jadi.........ga perlu malu untuk menjadi manusia yang lemah lembut.[kangkoran]
~~maztrie~~
Creative Commons License

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri