Sunday, September 18, 2011

Aplikasi ranah maya dan dunia nyata

Sudah banyak yang mengetahui bahwa Indonesia termasuk negeri dengan penduduk besar, oleh karena itu pulalah Indonesia yang sudah menerapkan demokrasi juga termasuk sebagai negeri pelaksana demokrasi terbesar di dunia. Semua itu memang akibat faktor luasnya wilayah nusantara ini yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Masih karena faktor wilayah dengan jumlah penduduk besar itu pulalah maka tak bisa dipungkiri lagi ketika negeri ini dijuluki negeri konsumer terbesar juga. Hal ini akan sangat lain kalau kita bandingkan dengan negara China misalnya, ataupun negara lain yang tingkat produktifitasnya lebih. Sehingga tak pelak, negeri kita inipun masih teramat diperhitungkan oleh negara-negara kaya karena besarnya peluang pasar disini.

ketika saya sebut sebagai negeri konsumer semoga teman-temanku semua tak terlalu banyak menyangkal, karena toh kebenarannya negeri Maritim yang luas lautannya lebih besar dibanding daratan ini tetap saja mengimpor garam dari manca negara. Ini baru sebatas garam, belum materi-materi lain. Hemm, #prihatin.

Namun maaf sekarang bukan masalah itu yang mau saya coretkan di dinding journal ini. Yang akan sedikit saya tulis adalah mengenai beberapa 'prestasi' anak negeri yang dilaluinya lewat sarana dunia maya, Internet.


***
dunia nyata dan ranah maya
Menurut keterangan yang dikumandangkan oleh Google, dalam penggunaan internet di wilayah Asia, warga negara Indonesia menempati urutan ke-4 setelah China, India, dan Jepang. Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Henky Prihatna (Indonesia Country Consultant for Google).

Masih tak jauh berbeda dengan apa yang tertulis pada journal beberapa hari lalu, internet saya kategorikan sebagai media yang tanpa batas (sekat). Nah karena ketiadaan batas itulah semuanya bergantung pada kita dalam memanfaatkannya, diranah ini bebas merdeka untuk bisa berkreasi pun ber-inovasi, serta masih terbuka lebar dalam menggunakannya baik pada hal yang inspiratif pun interaktif.

Masih berhubungan dengan Google Indonesia, belum lama ini pihak Google akhirnya memberikan reward kepada penggiat internet yang dianggapnya bermanfaat bagi orang banyak. Dan yang beruntung memperoleh apresiasi itu adalah Mieke Valencia Randa atau yang lebih akrab dipanggil Silly, dan satu lagi adalah Ridwan Kamil.

Silly sepertinya memang layak memperoleh apresiasi tersebut karena latar belakangnya yang memiliki niatan mulia di "Blood for Life."

Blood for life awalnya adalah gerakan cuma-cuma yang dilakukan Silly bersama teman-temannya, gerakan itu berujud mengumpulkan darah dari para (donatur) donor darah.

Bulan Maret 2009, berawal dari mailing list (milist) Silly memulai kegiatan blood for life. Sehubungan awalnya memang tanpa ada niatan khusus, justru saat ini Silly sungguh tidak merasakan kesia-siaan atas kerja yang diawali dari niatan kecil itu, karena kebenarannya toh niatan itu berbuah besar bagi orang banyak. Terbukti yang awalnya cuma ada 44 orang, saat ini sudah mencapai 4000 member. Dan pekerjaan sosial yang diniatkan sebagai sarana menjembatani kegiatan PMI itupun berkembang tak hanya sebatas di milis, melainkan juga sudah merambah di jejaring sosial bahkan di dunia blogging.

Lain Silly Mieke Valencia Randa, lain pula Ridwan Kamil. Jika Silly mengaplikasikan kegiatan on line-nya disinergikan dengan kegiatan off line berupa tindakan sosial-kemanusiaan yang berhubungan dengan Palang Merah Indonesia, maka Ridwan Kamil bersama rekannya, Safiq Pontoh, yaitu salah satu dosen ITB, mereka berdua membentuk satu komunitas bernama 'Indonesia Berkebun"

Terletak di daerah Kemayoran, Jakarta pusat, Ridwan dan Safiq pada bulan April 2011 lalu memulai kegiatannya dengan cara memanfaatkan lahan kosong. Lahan-lahan tersebut ditanaminya dengan aneka tanaman sayur dan bunga. Selanjutnya hasil karyanya tersebut diphoto, lalu juga di unggah ke situs-situs internet. Dari internet inilah maka terjadi banyak sambutan yang tak diduga sebelumnya. Tak diduga karena menurut keterangan dari Ridwan pun Safiq, sebelumnya mereka sama sekali tidak mengerti tentang bercocok tanam.

Tatkala kita melihat umur Indonesia Berkebun yang masih muda kok sudah memperoleh apresiasi dari pihak Google itu, mungkin akan banyak kata tanya yang terucap dari bibir kita. Bahkan mungkin tak sedikit suara sumbangpun menyertainya. Akan tetapi bukan sok mau melupakan usaha lain yang lebih senior, adalah hal positif apabila kita tetap ambil makna tambahnya dari usaha-usaha yang dilakoni tersebut.

Melakukan perselancaran didunia maya, mengaplikasikannya didunia nyata, bersinergi dengan pihak lain, mengoptimalkan lewat jaringan. Ini sepertinya adalah hal-hal penting yang bisa kita petik maknanya dalam ber-internet ria. [uth]

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri