Sepele dadi gawe.   Tadi malam saya sedikit dikagetkan pada suatu kabar yang dilontarkan  oleh salah stau teman kerja bahwa seorang teman senior yang cukup saya  kenal telah berpulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa.
Saya  merasa kaget lantaran beberapa hari lalu sempat bercanda dengan teman  senior tersebut. Ya, kebenarannya memang boleh dibilang saya akrab  dengan beliau dan tak jarang kita saling ledek-ledekan kalau bertemu  sebagai bagian dari bahan bercanda pun tertawa.
Dan  baru tadi malam juga saya ketahui bahwa kepergian beliau itu disebabkan  oleh hal yang boleh dibilang sepele. Yaitu awalnya ketika seminggu lalu  beliau memperbaiki sumur bor dirumah-tinggalnya. Pada saat memperbaiki  tersebut ada sedikit luka lecet pada ibu jari kakinya akibat ketimpa  sebatang besi.  Tak dirasa dan dianggapnya itu adalah hal sepele, maka  diapun tak begitu memedulikannya baik  sekedar melakukan pertolongan  pertama dengan cara membersihkan luka, ataupun memberikan obat sebagai antiseptik.
Menurut  sumber yang saya ketahui, dua hari setelah kejadian itu beliau baru  merasakan efek panas dingin dan nyeri pada seputaran luka ibu jarinya.  Dan saat itu jugalah berobat ke dokter, sehingga diketahui ternyata  sakit tetanus telah dideritanya. (mohon koreksi dari teman-teman  sekiranya istilah "tetanus" itu kurang tepat).
Tanpa sempat mengelak dokter menganjurkan agar rawat inap demi pengawasan lebih lanjut.
Apa  hendak dikata, baru beberapa hari di rumah sakit ternyata Sang Penguasa  jiwa manusia ini sudah menghendaki beliau untuk dipanggil kembali. Innalillahi wa innailaihi rajiun, segala yang ada dimuka bumi ini bakal kembali kebumi lagi memenuhi panggilan-Nya.
Menyikapi hal tersebut memanglah membuat muram adanya, pasalnya baru sekitar 2 minggu lalu saya telah di tinggal pergi Bapak, dan kali ini juga harus merelakan kepergian seorang teman pun sahabat.
Dan  ketika harus mengulasnya memang tak butuh waktu lama sebab mereka itu  pergiu meninggalkan aya. Bapak hanya karena sakit semacam masuk angin  sehingga tak mau makan dan tak mau asupan apapun sleama dua hari, di  hari ketiga jam speuluh pagi Bapak pergi.    Begitu juga dengan keadaan  teman tersbut, belum juga ada waktu seminggu tapi kenyataannya saat ini  dia telah menjadi penduduk alam lain.
Sedih  sudah pasti, namun keikhlasan juga musti terpatri karena kitapun  kebenarannya juga sedang menunggu gilirannya. Dan bisa jadi kitapun  bakal mengalami sebab yang serupa, yaitu hanya karena persoalan yang  bisa dikatakan "sepele"
![]()  | 
| Tetes Embun | 
Aja sira anyawang sembarang kalir iku saka blegeré, senadyan sepélé ananging iku bisa dadi gawé..!#pepeling [Simbok]
Quotation diatas bisa dialih-bahasakan bahwa  'Jangan  kamu melihat segala hal itu dari wujudnya, karena meskipun itu adalah  hal yang sepele namun bisa jadi justru bakal menimbulkan  perkara/masalah'..!
Melihat quotation,  berlandaskan pada kata 'sembarang kalir' a.k.a  "segala hal", maka ungkapan simbok    ini saya maknai bukan saja sebatas pada satu sebab penyakit yang  merujuk pada kematian teman pun Bapak sebagaimana saya ceritakan. Akan  tetapi saya memaknainya lebih banyak lagi pada segala aspek kehidupan  ini. Ada hal yang besar namun tak sedikit faktor hidup yang membayangi  kita. Hanya saja acapkali kita (saya) justru tak pernah mau  menyadari  hal -hal kecilnya. Atau kalaupun kita mau menyadarinya, banyak  kemungkinan hal kecil itu malah diperbesar keadaanya, bukan malah digali  maknanya atau dihindari kemungkinan negatifnya.
Kemungkinan  negatif telah dicontohkan dengan keadaan tertimpa besi pada ibu jari  teman yang mengakibatkan kematiannya tadi. Sementara untuk faktor-faktor  kemajuan (positif)  bisa saja kita ilustrasikan pada satu langkah.  Bahwa keberhasilan meraih angka seratus sudah pasti dimulai dari  menapaki angka kecil berujud satu dulu. Artinya keberhasilan seseorang  dalam meraih kebesaran pasti diawali oleh hal-hal yang kecil.
Dari  sini pula yang bisa saya maknai adalah bahwa memang benar Tuhan itu  menciptakan segala sesuatu dialam ini meski sekecil apapun pasti bukan  tiada manfaatnya. [uth]
__________________________________________
An illustration of  'Sepele dadi gawe'  is 'embun didaun beringin'

0 comments:
Post a Comment