Polisi
munafik adalah polisi yang tidak korupsi. Ini adalah
sederetan kalimat yang saya simpulkan setelah beberapa saat lalu
menyimak sebuah argumentasi yang dinyatakan oleh seorang petinggi
Polri bernama Nanan Sukarna, berpangkat Komisaris
Jenderal Polri, dan menjabat sebagai Wakil Kepala Polri. Sebuah
pernyataan "menggelikan" dikeluarkan oleh seorang Nanan
Sukarna di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan tatkala sedang
mengisi Seminar Nasional Komisi Kejaksaan.
Ya, sekali lagi saya menyimpulkan bahwa "Polisi
munafik adalah polisi yang tidak korupsi..!"
Anda boleh setuju dengan kesimpulan saya itu. Namun
ketika tak setujupun tak akan menjadi masalah buat saya.
Hanya saja ketika Anda "tak setuju" dengan kesimpulan saya
itu, mohon kiranya berkenan menyimak kalimat-kalimat Nanan Sukarna
sebagaimana yang saya kutip dari harian kompas
dan selanjutnya saya lampurkan pada quotation dibawah ini.
"Sehari-hari gaji kami tidak cukup. Kapan naiknya? Karena ini menjadi salah satu sumber kenapa kita sulit memberantas korupsi"
"Angkat tangan yang sudah bersih? Yang hanya hidup dari gaji saja, coba? Jadi, kita enggak usah munafik, termasuk saya kalau hanya dari gaji enggak cukup juga"
"Keberanian bawahan dalam rangka menjaga institusi dan jaminannya itu yang susah. Takut dicopot (jabatan), misalnya"
KomJen Nanan Sukarna |
Orang kecil teramat sakit mendengar kalimat-kalimat
yang kau ucapkan itu Pak Polisi...!!! Sadarkah kalian
dengan omonganmu itu...???
Ya, sengaja saya sebut "kalian"
sebagai subyek sekaligus obyeknya, lantaran secara pribadi saya
melihat hal semacam ini sudah jamak di institusi kepolisian. Memang
tak smeuanya, namun tak tepat juga kalau lantas hanya disebut sebagai
"oknum". Karena sekali lagi jumlah yang baik lebih sedikit
daripada yang kurang baik. Ingat itu...!
Mungkin bagi kalian -yang terwakili oleh Jendral
Nanan Sukarna- tiada beban bisa ngomong "sak'enake wudel"
seperti itu, lantaran toh setelah acara di hotel mewah itu masih ada
kesmepatan untuk bisa berkilah -sok- mengklarifikasinya,. Dan bisa
juga ada argumentasi lanjutan memposisikan masyarakat pun para
jurnalis sudah "salah tampa" alias 'salah
terima informasi'. Tapi sekali lagi bagi wong
cilik, ini adalah perkataan yang menyakiti hati dan tak bisa
dianggap remeh-temeh.
Bertaubatlah Pakkkk, amanahlah..! Kalau merasa tak
cukup hidup dari gaji yang Bapak terima tiap bulan, ya mundur sajalah
dari Polisi...! Hal yang butuh Anda sadari adalah bahwa ada bagian
dari gaji itu yang diperoleh dari pajak rakyatmu, dimana rakyat yang
membayar pajak itu tak jarang juga bergaji lebih rendah darimu..!
Bersyukurlah Pak..! Lantaran Anda ini menduduki
pekerjaan demi MENGABDI
dan MELAYANI masyarakat. Sama seklai bukan pingin MERAJAI dan
MENGUASAI warga yang mustinya kau lindungi. K
Atau jangan-jangan memang sedari awal Anda
berkehendak 'diprajani..?"
Ya ya yaa, kalau itu memang pilihannya, maka
teruskanlah untuk menjadi Polisi yang "tidak munafik" Pak,
karena dengan "tidak munafik" pastinya Anda akan memperoleh
banyak harta, tak lain dan tak bukan tentu dari hasil kemunafikan
KORUPSI tadi. [uth]
_______________________________________________________________________________
0 comments:
Post a Comment