Thursday, October 23, 2008

when the blossoms vanish, the fruits appear

Sing sapa dituduhake dening Allah, kamangka hiya dhewek'e oku kang oleh pituduh. Dene sapa disasarake, ora pisan-pisan sira bisa oleh panulung kang aweh pituduh. (QS. Al - Kahfi : 17) Foto diatas adalah gambar dari bunga Kamboja (Semboja) yang awal bibit pohonnya diambil kakak saya dari satu kuburan dikampung. Awalnya yang saya tahu selama ini bahwa bunga kamboja hanya mempunyai satu warna seperti yang sering saya lihat, yaitu berwarna putih. Tetapi ternyata saya keliru. Terbukti dengan adanya bunga yang saya ambil pic nya itu yang kebetulan pas balik kampung kemarin sedang berbunga dengan warna seperti diatas. Apakah ini satu petunjuk buat saya..? Wu'allahu alam... Yang jelas karena awal mula pohon itu adalah berasal dari kuburan yang nantinya berfungsi sebagai tempat tubuh dan badan ini akan ditimbun tanah, maka dari itu mampu mengingatkan saya tentang hari kematian, layaknya bunga yang gugur dan jatuh tersungkur di tanah. ***Bunga... Pemandangan akan terasa lebih indah apabila ditambah dengan keberadaan bunga. Bunga juga dapat di fungsikan sebagai representasi dari senyuman senyuman kebahagiaan. Bunga mampu bersenandung mendendangkan lagu-lagu kehidupan yang berkelimpahan. Begitu pula bunga bisa menyentuh lewat bayangan penggambaran senyuman dari yang mempunyai Kehidupan ini. Dari kumpulan berbagai macam tanaman bunga dapat kita sebut sebagai "Taman Bunga". Taman bunga mampu memberi manfaat lebih dari sekedar 'Istana'. Apabila tubuh di ibaratkan istana yang berfungsi sebagai rumah dari daging manusia ini, maka "Taman Bunga" adalah 'Istana'nya hatiyang telah terbuka kepekaannya. Istana hati yang telah mampu menggemakan suara-suara mistis. Sehingga sungguh luar biasa apabila kita sebagai manusia telah mampu mengeluarkan air mata di tengah taman bunga. Bukan uraian kebahagiaan apalagi air mata kesedihan ataupun penyesalan. Tetapi semoga bisa menjadi uraian air mata kerinduan sukma yang telah terobarti guna bekal pulang menuju IstanaNYA.
Ya, Air Mata Bertanda Cahaya Dari Sang Pemilik Cahaya. Bunga berani mati untuk munculnya buah. dari sana semoga dapat kita cermati dan kita teladani akan pengorbanan harum aromanya bunga. Semoga kita masih ada kekuatan untuk mengorbankan keinginan duniayang penuh tipu ini dan sanggup menempatkan pikiran agar berfungsi sebagai 'Pembantu' tanpa keinginan setetespun untuk memiliki. Mungkin sudah saatnya bagi kita untuk lebih membudayakan gaya hidup sederhana dan memakan hal-hal yang amat seperlunya. Memberi harga diri sepantasnya. Hormat terhadap hidup ini. Hidup yang berjalan mestinya diiringi oleh 'Barisan Pasukan Syukur Ikhlas' When The Blossoms Vanish, The fruits appear, Tatkala bunga hilang, Buah nya pun muncul. Dan ketika bunga kehidupan ini mati, berharap buah kehidupan diakherat nanti tetap tercium harum baunya.

Aja nedya katempelan, Ing wewateg kang tan pantes ing budi, Wateg rusuh nora urus, tunggal lawan manungsa, Dipun sami karya labuhan kang patut, Darapon dadi tuladha, tinuta ing wuri-wuri Jangan lah mengharap mempunyai watak yang tidak luhur Watak jahat itu tidak pantas bersatu dengan manusia Berbuatlah kebajikan yang akhirnya bisa menjadi pelajaran Pelajaran yang berguna untuk kemudian hari Pangkur 13
=> Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah Swt maka dia akan memperoleh Petunjuk, Dan barang siapa yang disesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk (QS. Al - Kahfi : 17)

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri