Monday, May 25, 2009

NATO as an adjektive

Barusaja tadi menikmati sebuah acara di stasiun televisi swasta nasional yang telah menghadirkan Group Band musik cadas cukup legendaris di negeri ini, God Bless. Group yang telah terbentuk jauh sebelum saya dibentuk oleh kedua orang tua saya mungkin.hihihihi....

Tigapulun enam tahun... bukan waktu yang sebentar dalam mengurus satu management yang membutuhkan orang banyak. Memang hanya disebut satu nama, GroupBand. Dan hanya beranggotakan beberapa orang disana. Namun secara pribadi saya acungkan jempol atas keberhasilan mereka bersama team managment dalam mengurus segala sesuatunya.
Terbesit satu dua buah perkataan dalam pembicaraan mereka, bahwa dalam waktu dekat akan mengeluarkan sebuah album yang didalamnya ada sebuah lagu yang sempet kuinget berjudul NATO, No Action Talk Only.

*****

Mendengar kata NATO diatas, saya koq jadi teringat kaos yang saya beli lebih dari sepuluh tahun yang lalu dengan tulisan tersebut ya....
Ehmmm, tapi lebih lucunya lagi koq jadi kepikiran banyak hal setelah melihat keadaan sekarang ini. Muncul banyak pertanyaan dalam pikiran saya. Teringat juga satu tembang yang dulu pernah saya dengar sewaktu kecil yaitu Tembang Durma yang termasuk dalam Tembang Wulangreh, dulunya sering saya denger lewat lantunan almarhum Embah Kakung,

nora nana panggawe kang luwih gampang kaya wong mamahoni sira leng elinga aja sugih wahonan, den samiya raharjeng budi ingkang prayoga, singa-singa kang lali
tak ada pekerjaan yang lebih mudah daripada menilai orang lain maka dari itu janganlah suka menilai, selalulah berpikir baik Itulah yang paling baik dari yang pelupa
~0~
(durma - 9)

Keadaan baik, buruk, rendah hati, sombong, jahat dan kata-kata lainnya yang termasuk dalam kategori kata sifat bukanlah satu-satunya penentu nasib bagi kita umat manusia ini. Dimensi mendasar nilai kehidupan kita sebagai umat manusia (sering juga disebut manusiawi, atau ada juga menyebutnya sebagai Sunatullah) selalu berpasang-pasangan, ada baik dengan buruk, benar dan salah, nyaman dan kacau, miskin serta kaya, indah dengan berantakan, siang dan malam, tak ketinggalan aspek hidup berpasangan lainnya. Namun jika direnungkan semestinya tak cukup itu semua. Masih ada dimensi mendasar yang lainnya juga perangkat-perangkatnya.

Perangkat mendasar seperti yang pernah saya dengar dari ucapan Cak Nun.
Bahwa, sebagian dari kita bisa berucap dan juga sekaligus menindaklanjuti ucapannya itu. Ada pula yang hanya berkata namun tanpa tindakan. Lain lagi ada yang langsung mengerjakan tanpa banyak kata, dan yang paling terakhir adalah tak mengerjakan sama sekali juga mengucapkannya, who care.... Ada yang mengerti dan dalam kondisi mengerti kalau dinya itu mengerti, karena ada juga orang mengerti tapi tidak mengerti kalau sebenarnya dirinya itu mengerti, Lain daripada itu ada orang yang tidak mengerti tetapi mengerti bahwa dirinya itu tidak mengerti namun masih banyak juga orang yang tak mengerti dan tak mengerti bahwa dirinya itu tidak mengerti. Halah apa sih, bikin mumet aja ya...?!

Mencoba kita pahami kata demi kata dari kalimat-kalimat diatas, mungkin akan banyak persepsi sebagai kata sifat yang akan keluar dari mulut kita. Taat, patuh, Omdo alias omong doang, just do it (bukan duit lho), ndableg bin tambeng, sadar, peduli, kalap, lupa, nekat, dan kata-kata sifat lainnya yang dipahami dan dimengerti. Sekali lagi tentu tak hanya berhenti disini, musti diteruskan dengan perangkat yang lainnya sebagaimana disebut sebagai perangkat atau variabel dari dalam hati.
Dari kata-kata sifat (adjektive) tersebut diatas marilah kita belajar bersama untuk berusaha tetap bisa mendeskripsikan satu kata keterangan (adverb) yang saling bertautan sebagai bentuk tanggung jawab keadaan diri yang berperan sebagai Subyek baik dari aspek moral maupun hati kita, melayani hasil suatu pekerjaan yang berfungsi sebagai obyek kita. Semoga akan terrangkai satu kalimat kehidupan yang tanpa meninggalkan kata kerja (verb)
tanpa menghujat dan mencemooh hasil kerja yang lainnya, hingga akhirnya tercipta satu makna didalamnya. [uth]
~~maztrie~~
Creative Commons License

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri