Tuesday, April 3, 2012

Berpikir dari pulpen kecil

Entah kenapa saya menjadi terlupakan tentang berpikir dari pulpen kecil. Keterlupaan itu saya rasakan timbul justru kebanyakan adalah ketika sedang moody. Padahal hal ini tak jauh sebagaimana yang pernah saya tulis beberapa saat lalu, yaitu mengenai sepele dadi gawe. Beruntung saat ini langsung bisa teringat kembali sebelum keterusan ilang moody-nya.

Baiklah, sambil mengingatkan pada diri sendiri. Semoga tulisan pada jurnal kali ini juga mampu dijadikan sebagai bahan berbagi kepada Anda, teman-teman tercintaku semua.

Pulpen kecil
Ada satu cerita yang inspiratif sekali yaitu mengenai Astronotnya Amerika dan Kosmonotnya Rusia. Mereka sama-sama menemukan masalah tentang pensil kecil, dimana masalah tersebut juga harus diselesaikan demi melanjutkan pekerjaan lainnya.

NASA yang memiliki kepanjangan dari National Aeronautics and Space Administration merupakan agensi pemerintah Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1958 dan bertanggung jawab atas program angkasa luar Amerika dan merupakan badan riset aerospace. Sementara Roscosmos adalah Badan Antariksa milik Rusia yang juga memiliki tugas serupa.

Tatkala mengadakan misi ke ruang angkasa Astronot dan Kosmonot sama-sama menjumpai masalah bahwa ternyata pulpen kecil yang mereka bawa tidak bisa digunakan pada gravitasi nol lantaran tinta pulpen tersebut tidak akan mengalir menuju mata pena.

Demi menemukan jawaban dalam memecahkan masalah pulpen kecil tersebut, maka astronot telah berulangkali mengadakan riset pun penelitian hingga menghabiskan waktu lebih dari satu dekade, sementara dana yang dikeluarkan pun tak sedikit.

Penelitian tersebut nampak profesional dan canggih, lantaran tetap memfokuskan diri pada pengembangan pulpen kecil dengan tujuan agar dapat dipergunakan pada keadaan-keadaan ekstrim dan darurat. Misalnya pada keadaan gravitasi nol, keadaan terbalik dalam air, dalam permukaan kristal, dan dalam derajat temperatur di bawah titik beku sampai dengan lebih dari 300 derajat celcius.

Namun justru yang dilakukan oleh para kosmonot Rusia adalah hal sebaliknya. Para kosmonot bersama team Roscosmos berpikir sederhana, yaitu sekedar mengambil pensil sebagai ganti dari fungsi pulpen kecil tersebut, yaitu agar tetap sama-sama bisa digunakan untuk menulis dan melanjutkan pekerjaan berikutnya. Kosmonot tak menghabiskan dana banyak dan bahkan sangat murah demi memecahkan masalah yang terlihat pelik dan rumit.

Nah, di sini saya tak akan memperbandingkan antara astronot pun kosmonot. Lain dari itu yang ingin saya share adalah mengenai pokok permasalahan yang sedang dihadapi. Bahwa sejatinya antara astronot dan kosmonot ini sama-sama menghadapi masalah berujud pulpen kecil, dimana fungsi pulpen kecil tersebut sebenarnya adalah sebagai "sarana mencatat"

Yang menjadi pembeda adalah, kalau kita lihat astronot dalam memecahkannya HANYA berkutat pada masalah pulpen kecil itu sendiri. Sementara walaupun tak terlihat canggih dan malah terlihat kuno, namun kosmonot justru mencari jalan keluarnya terlihat lebih logis, yaitu pada hal lain yang memungkinkan bisa dilakukan dan tidak harus TERBELENGGU pada pokok-permasalahan. Yang menjadi acuan para kosmonot adalah fungsinya, bukan wujud masalahnya. Toh pada akhirnya pensil mampu menggantikan posisi pulpen kecil, yaitu sebagai "sarana mencatat". Dan hasilnyapun tak bisa disepelekan karena sangat optimal dan luar biasa.

Peristiwa diatas bisa jadi dianggap sebagai sesuatu yang sepele dan tak ada harganya, bahkan mungkin dikategorikan sebagai hal yang mustahil bagi sebagian Anda teman-temanku semua. Hanya saja saya tetap berkeyaqinan bahwa tak ada yang tak mungkin di hadapan kita ini, termasuk berpikir sederhana. Bukankah langkah seribu harus dimulai dari angka sederhana berujud "satu"..?

Yang saya anggap sederhana inipun bisa jadi oleh sebagian orang -awalnya- dikatakan sebagai "kebiasaan" yang dilakukan orang-orang bodoh. Akan tetapi tak ada salahnya kan kita belajar dari banyak orang, termasuk orang bodoh sekalipun..? I think "Keep It Simple Stupid -KISS-" is not worse, off course as long as we have destination be clever-man, like as 'sarana mencatat' on pulpen kecil. [uth]
_________________
Berpikir dari pulpen kecil

0 comments:

 

Copyright © 2011 | Maztrie™ MirrorPot | Ubet Ngliwet, Ngglibet Nglamet | by ikanmasteri